Monday, November 16, 2009

I'm Not Teenager Anymore

Saya percaya Tuhan selalu punya cara untuk menempa saya menjadi manusia yg lebih kuat.
Mengajari saya bahwa hidup nggak melulu soal bahagia, kadang Tuhan menyentil saya dengan caranya, membuat saya berputar kebawah dengan mendadak juga salah satu caranya.

Dulu, jaman saya SMP, jangan tanya saya se-brutal apa saya. patahan kursi di kelas mungkin sekedar saksi bisu sikap Emosional parah saya yang gampang sekali meledak2..
Yaah, namanya juga remaja.. abege..masih labil labilnya.
Selalu merasa paling benar, paling oke, paling, paling, paling lainnya lah.
But thanks God, you brought me here, 21 tahun minus beberapa hari sebelum menginjak 22

I'm Not Teenager Anymore
Kayanyaa semua tempahan yang Tuhan buat melalui banyak peristiwa pahit dan nggak mengenakkan di Hidup saya dan sekeliling saya sudah jauh membawa saya untuk tidak se-emosional dan se-labil dulu.

Dulu, kalo sahabat saya disakiti, orang terdekat saya disakiti, saya yang akan mencak2 dan kebakaran duluan.
*mengenang sambil tertawa geli*
Sekarang, mungkin karena saya sudah cukup bisa membedakan mana hidup saya, mana urusan saya, dan mana urusan orang lain, saya udah nggak segitunya juga. Marah kalo orang yang kita sayangi disakiti yah pasti ada lah ya, tapi nggak lagi membuat saya memaki2 orang sembarangan...
Lebih baik buat saya menenangkan dan ada ketika mereka butuh saya kapanpun mereka mau.
Marah dan memaki orang lain bukan cara yang baik, apalagi nanti cuma dianggap sok ikut campur urusan orang, dan justru kadang nggak membantu mereka malah semakin membawa mereka ke keadaan yg lebih buruk lagi.
Saya masih bisa marah dan memaki, tapi saya tidak akan memilih itu.

Sangat terasa sekali ketika saya berhadapan dengan orang-orang yang menghadapi hal-hal sepele dengan penuh emosi, saya cuma bisa tersenyum dalam hati, saya pernah ada di posisi itu.
Saya sadar sekali kadang2 kemarahan cuma menguras energi, buang2 waktu, dan membuat keadaan semakin nggak karuan. Belum lagi ribuan sel otak yang putus ketika melakukan -aktivitas- marah :)
Kemarahan cuma menunjukkan ketidakmampuan kita mengontrol emosi, dan kadang-kadang mempermalukan diri sediri.

Ada hal-hal yang harus diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan kemarahan, karena ketika kemarahan menyambar kita nggak akan pernah bisa berfikir jernih.

Semua pahit dan keadaan yang nggak mengenakkan adalah tempaan agar umat-NYA lebih kuat dan bijak menjalani hidup.
Saya percaya itu, dan setiap kali keadaan itu dihadapkan pada saya, saya percaya setelah itu saya harus bertransformasi menjadi manusia yang lebih baik lagi-lagi-dan lagi.

Just believe, Iv...
"After winter comes the summer. After night comes the dawn. After every storm, there comes clear and open skies"



*buat sahabat2 yg pernah tersakiti, yoel, vb, noey here is the answer... knp iv ga pernah digarda depan lagi;)*


better me,
Love...

-Eve-