Friday, April 10, 2009

Sahabatkah kamu?

Satu hal yang saya tau Saya percaya bahwa seorang sahabat (seharusnya) sebisa mungkin akan berusaha menjaga perasaan sahabatnya.
Bukankah memang seharusnya demikian?


Sahabat ada ketika sedih dan senang, dan selalu bisa diandalkan ketika kita didalam kesusahan.
Sahabat adalah penyelamat,
Sahabat adalah perawat yang hebat ketika kita dalam keadaan terluka

Saya pribadi punya banyak sekali sahabat, walaupun beberapa diantaranya keberadaannya mulai timbul dan tenggelam.

Pertanyaannya adalah, ketika seorang sahabat tidak menghargai perasaan anda, memperlakukan anda seenaknya, apa yang harus anda lakukan??
Ketika seorang sahabat melakukan hal-hal yang mengganggu sisi-sisi personal kehidupan anda, entah itu masalah keluarga, hati, pacar, atau apapun yang membuat anda merasa tidak nyaman, tidak aman, risih, dan segunung perasaan perasaan tidak nyaman lainnya,
Masih bisakah ia dikategorikan sebagai sahabat??

Ketika ia tidak memperhitungkan bagaimana perasaan anda,
Ketika ia melenggang santai disaat anda merasa terusik,
masihkah ia seorang sahabat??

Sahabat seharusnya menjaga perasaan sahabatnya..
seharusnya...

Seorang sahabat seharusnya mengerti apa yang akan menyakiti sahabatnya..

Dan kamu, Pernah nggak sih kamu berpikir bahwa apa yang kamu lakukan beberapa bulan yang lalu pernah sangat menyakiti aku, orang yang kamu sebut-sebut Sahabat kamu?
Pernah nggak kamu sadar dengan kamu mengusik sisi kehidupan yang satu itu, kamu juga menggores pelan namun dalam di Hati aku, sahabat kamu.
Pernah nggak kamu menimbang perasaanku? posisiku waktu itu? dan pernah nggak kamu menempatkan dirimu pada posisi yang tepat?

Salah yah kalo aku jadi kecewa dengan semua perlakuan kamu?
salah yah kalo aku jadi defensif menghadapi kamu?
salah yah kalo aku nggak pernah bisa mengerti jalan pikiran kamu kenapa sampai kamu selalu mengusik sisi satu itu?

Pernah sadar nggak sih kamu?
Aku tau kamu nggak pernah sadar atas semua perbuatan kamu..

Detik dimana aku diperlakukan diposisi itu, aku mulai sadar kenapa dulu kamu sering banget dimaki orang karena keadaan yang nyaris sama itu..
Berkali-kali kamu cerita ke aku tentang makian2 itu, dan berkali-kali juga aku dan kamu ketawa bareng menganggap hal itu lucu.
sayang, semua karena aku nggak pernah merasakan ada diposisi itu.

Tapi toh aku khan nggak memaki kamu?
aku terima semua perlakuan kamu, aku memaafkan kamu...

Tapi tolong, Jangan usik lagi sisi satu itu



*semoga ketika kamu baca ini, kamu tau bahwa ini ditulis untuk KAMU, Nona manis*


Me,
-ivana-