Semalem, ketika telfon dari orang yang paling saya tunggu ditutup karena dia harus beristirahat, saya terdiam beberapa saat.
Menarik nafas dalam, dan langsung muncul perasaan sesak.
Saya benci ditinggalkan.
ya, saya ternyata benci ditinggalkan.
Pikiran saya langsung terbang ke tahun2 sebelumnya, tentang betapa tidak sukanya saya ditinggalkan dalam malam2 saya, tentang kesepian saya, tentang kekosongan ruang yg kadang menyiksa saya..
mungkin kadang ada saatnya saya larut dalam dunia saya, dan menikmati kesendirian saya, tapi tidak pada saat2 saya menginginkan ditemani..
saya benci ditinggalkan..
benci ditinggalkan ketika saya berharap bisa mengisi malam2 saya bersamanya.
saya benci keadaan menunggu kemudian ditinggalkan..
*sigh*