Thursday, June 24, 2010

Komunikasi (versi saya)

"Dialogue means listening and understanding, not proving and convincing"



Saya mungkin digolongkan debagai orang yang banyak bicara, cerewet, bawel apapun lah itu namanya. Saya buat diri saya pribadi, saya membedakan pengertian antara "ngomong" dan "komunikasi", yang terakhir saya sebut itu adalah kebutuhan pokok bagi saya.

Komunikasi buat saya adalah bertukar pikiran dengan cara yang baik, bagaimana saya mengerti keinginan/isi pikiran partner saya, dan bagaimana saya menyampaikan keinginan/isi pikiran saya. Bukan mencari menang atau kalah, bukan memaksakan keinginan saya untuk diterima dan mengacuhkan keinginan partner saya, tetapi saling memahami keinginan masing-masing dan menyatukannya.

Sama halnya dengan suka bicara, saya juga suka mendengarkan. dan saya menyetujui pembedaan antara Hear and Listen. Hear saya gunakan untuk pembicaraan yang sekedar untuk didengarkan, dan listen saya definisikan dengan keadaan ketika saya memberikan perhatian untuk memahami apa yang dibicarakan partner bicara saya, dan mengerti apakah partner tersebut hanya butuh didengar dengan penuh perhatian atau juga meminta pendapat.

Ngomong dan Komunikasi itu berbeda, buat saya, komunikasi itu menarik, karena ketika ada masalah dan butuh diselesaikan dengan berkomunikasi saya harus bisa memahami apa yang diinginkan partner saya dan bagaimana saya menekan ego saya untuk menerima pendapatnya dan menyampaikan apa yang saya inginkan. Atau ketika berbagi cerita, ada saatnya saya harus mendengarkan dengan penuh perhatian,dan menunggu saat untuk berbicara. Seimbang.
Bukan ngotot-ngototan bahwa saya yang benar pihak lain yang salah, atau mendominasi perbincangan sehingga pihak lain tersudut.

Setidaknya itu bentuk komunikasi yang saya sukai =)
Tapi saya juga bukan manusia yang sabar luar biasa, ketika saya emosi, maka lupa lah saya bahwa saya nggak boleh meledak-ledak, bahwa partner saya pasti punya alasan sendiri untuk apa yang dilakukannya. bahwa saya tidak boleh menyudutkan partner saya (dan sayangnya ketika emosi saya meledak-ledak saya berbakat untuk menyudutkan dan kemudian menyesal)

Kuncinya, saya harus mengingat ada dua telinga untuk lebih banyak mendengar, dan hanya satu mulut untuk berbicara. Demi mencapai komunikasi yang nyaman! hehehe ;)


Regards,
-Eve-

Friday, June 4, 2010

Makhluk menyedihkan

Menyedihkan sekali ketika kita berhadapan dengan orang yang tidak bisa membiarkan hatinya lepas untuk mengasihi dan percaya kepada orang lain.
Orang yang hatinya dipenuhi kecurigaan, perasaan waspada berlebihan, ketakutan2 dan kekhawatiran pada kejadian yang belum tentu atau bahkan tidak akan terjadi.
Makhluk menyedihkan yang lupa akan nyamannya rasa percaya, dan lupa bagaimana hangatnya perasaan mengasihi yang lepas.

Lebih menyedihkan lagi ketika saya menemukan pantulan diri saya pada makhluk menyedihkan itu
Hmm..tidak, tidak, itu bukan pantulan, itu benar2 diri saya.

Tuhan, ampuni saya untuk semua ketakutan berlebihan ini